Cinta yang Tak Pernah Meninggalkan
Aku tahu, aku takkan mampu berjalan sendiri. Tanpa petunjuk-Mu, aku hanyalah langkah yang tersesat, berjalan tanpa arah di tengah gelapnya dunia. Betapa sering aku merasakan malu pada-Mu, Ya Rabb, malu karena begitu banyak nikmat-Mu yang Kau limpahkan, sementara ketaatanku tak juga bertambah.
Aku malu untuk meminta lagi, sedangkan aku sendiri sering lalai dalam mensyukuri nikmat yang telah Kau beri. Lidahku kerap basah oleh keluh, namun kering dari dzikir. Hatiku penuh harap pada pengabulan doa, padahal aku sendiri jarang menyambut panggilan-Mu dalam sujud dan taat. Betapa banyak khilaf dan dosa yang telah kuperbuat, namun aku tahu, rahmat dan kasih sayang-Mu tak pernah lekang.
Adakah cinta yang setulus ini selain dari-Mu, wahai Pencipta yang Maha Pengasih? Cinta yang tetap mengalir bahkan ketika hamba-Nya berkali-kali berpaling. Cinta yang tak membenci, walau sering dilukai. Aku ingin terus berusaha untuk taat, untuk kembali, dan melepaskan semua belenggu kemaksiatan yang selama ini justru kubangun sendiri.
Aku percaya, cahaya kemenangan akan datang—bukan untuk mereka yang sempurna, tapi untuk mereka yang tidak pernah menyerah pada rahmat-Mu. Aku yakin, aku bisa meruntuhkan penjara dosa ini, karena Engkau tidak pernah menutup pintu bagi mereka yang benar-benar ingin pulang. Dan aku, Ya Allah, ingin pulang. Ingin kembali. Ingin Engkau ridha.
Komentar
Posting Komentar