Kembali

"Dulu, aku begitu ingin cepat dewasa.

Kupikir menjadi dewasa berarti bebas—
bebas memilih jalan, bebas menentukan arah.
Aku tak sabar meninggalkan masa kecil,
karena kurasa dunia orang dewasa begitu menarik dan penuh kuasa.

Tapi kini, setelah dewasa, aku justru rindu masa kecil.
Rindu hari-hari tanpa beban,
tanpa harus pura-pura kuat,
tanpa harus menyembunyikan air mata di balik senyum.

Senyum di masa kecil itu... tidak pernah palsu.
Ia lahir dari hati yang murni,
dari tawa yang sederhana: bermain di bawah hujan,
makan permen di pinggir jalan,
atau hanya karena pelukan hangat dari ibu.

Sekarang, senyum seringkali hanya topeng.
Kita tersenyum agar tak ditanya,
agar tak terlihat rapuh,
agar bisa tetap berdiri meski ingin rebah.

Andai waktu bisa diputar,
aku ingin sejenak kembali—
menjadi anak kecil yang tak tahu apa-apa,
tapi hatinya selalu penuh."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Hati

Aku Bermimpi

Menanti Mu