Pelindung dari Segalah Rapuhku...

Bu… apakah ada cinta yang setulus milikmu? Cinta yang tak pernah meminta balas, tak pernah mengeluh meski berkali-kali disakiti oleh sikap dan kata-kataku. Berulang kali aku mengecewakanmu, membuatmu menahan perih dalam diam, namun tak pernah sekali pun kulihat kebencian dalam matamu. Justru yang ada hanya tatapan penuh sabar dan doa yang tak pernah henti kau panjatkan untukku.

Aku sering bertanya dalam hati—adakah wanita lain di dunia ini yang mampu mencintai seperti engkau mencintaiku, Bu? Cinta tanpa syarat, cinta yang rela terluka agar aku tetap utuh. Bahkan ketika aku lupa pulang, ketika aku menjauh, ketika aku terlalu sibuk mengejar dunia, engkau tetap berdiri di tempatmu, menungguku pulang dengan doa yang tak pernah padam.

Bu, engkau bukan sekadar ibu. Engkau adalah rumah dari segala pulang, engkau adalah pelindung dari segala rapuhku. Dalam sujud malammu, engkau sebut namaku, bahkan ketika aku sendiri lupa mendoakan diriku. Kasihmu tak terukur, pengorbananmu tak terhitung. Engkau adalah bukti nyata bahwa cinta sejati itu ada—dan aku bersyukur, aku mengenalnya lewat dirimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Hati

Aku Bermimpi

Menanti Mu