The Power of Friendship: A Journey of Compost and Dreams

Masih terbayang jelas di pikiranku bagaimana perjuangan di akhir semester saat perjalanan kuliahku semakin menantang. Penelitianku tentang pembuatan kompos benar-benar menguras tenaga, waktu, dan pikiran. Begitu banyak bahan organik yang harus kucari dan kuolah—kulit-kulit anas, kulit tebu, dan berbagai bahan lainnya.

Namun, di tengah kelelahan itu, Allah menghadirkan teman-teman yang luar biasa. Mereka bukan hanya teman, tapi juga keluarga yang setia menemani dan membantuku tanpa pamrih. Mereka membawakan bahan-bahan yang kubutuhkan, membantu mencarikan kulit tebu, dan bahkan menemaniku membangun rumah kompos di KP2. Mereka juga tak segan membantuku dalam menganalisis data, hingga akhirnya semua menjadi lebih ringan.

Aku tak pernah membayangkan jika saat itu aku tidak bertemu dengan mereka. Aku yakin, semua ini adalah bagian dari takdir Allah yang begitu indah—menghadirkan orang-orang yang tepat di waktu yang tepat. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa menyelesaikan studiku dengan baik, dan semua ini berkat pertolongan Allah yang menghadirkan mereka di hidupku.

Aku selalu berdoa agar mereka menjadi orang-orang yang sukses di dunia dan di akhirat. Semoga setiap kebaikan yang mereka tanamkan dalam perjalanan ini menjadi amal jariyah yang tak terputus. Terima kasih, teman-teman, untuk semua kenangan dan kerja keras yang kita lalui bersama.

Komentar

  1. Aamiin allahumma aamiin, semoga allah jaga setiap langkah niat baik serta perjalanan kita semua:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Hati

Aku Bermimpi

Menanti Mu