Analogi Cermin
Aku sering menganalogikan bahwa hidup itu seperti cermin. Apa yang kita pikirkan dan kita lakukan, itulah yang akan kembali ke kita. Kalau kamu terus merasa jadi korban, ya hidupmu akan terasa seperti korban. Kalau kamu terus menyalahkan orang lain, hidupmu akan mempertemukanmu dengan lebih banyak orang untuk disalahkan.
Tapi kalau kamu mulai bilang ke diri sendiri, "Oke, cukup. Aku yang tanggung jawab," kamu bakal mulai ngerasain perubahan yang nyata.
Masalahnya cuma satu: kita terlalu sering mengeluh. Dan jujur aja, ngeluh itu nagih. Kita suka banget drama. Suka banget dengerin diri sendiri cerita ke orang lain tentang betapa susahnya hidup kita. Tapi setelah itu? Kita nggak ngelakuin apa-apa.
Dan tau nggak? 80% orang sebenarnya nggak peduli sama keluhan kita. 20% sisanya? Mereka malah senang ngelihat kita susah. Sadis, ya? Tapi nyata.
Jadi mulai sekarang, kalau kamu nggak suka sesuatu, ubah. Kalau kamu kecewa, ambil tindakan. Dan kalau kamu pengen hidupmu berubah, berhenti fokus sama hal-hal yang kamu nggak mau. Fokuslah ke apa yang kamu mau.
Karena setiap kali kamu ngeluh, otakmu makin kuat membangun koneksi ke hal-hal negatif. Besok, lusa, minggu depan — hidupmu akan terus dipenuhi hal yang sama. Karena kamu sendiri yang menciptakannya.
Kamu punya pilihan hari ini: mau bikin kemajuan, atau mau bikin alasan. Sayangnya, kamu nggak bisa punya dua-duanya sekaligus.
Dan kalau hidupmu belum berubah, mungkin udah waktunya berhenti menyalahkan segalanya. Karena hasil hidupmu sekarang adalah cerminan dari pilihan-pilihanmu sendiri. Dan hasil itu, nggak pernah bohong.
Kamu mau terus kayak gini? Atau kamu mau jadi orang yang bertanggung jawab atas hidupmu sendiri? Itu pilihanmu. Tapi ingat, waktu nggak pernah nunggu siapa pun.
Komentar
Posting Komentar