Karena sejatinya, kita nggak pernah benar-benar tertinggal
Pernah nggak sih, kita merasa hidup ini seperti perlombaan?
Seolah-olah ada garis finis yang harus dikejar, ada orang-orang yang lebih dulu sampai, dan kita takut tertinggal. Padahal sebenarnya, kita nggak sedang beradu dengan siapa pun. Nggak ada kompetisi, nggak ada pemenang, dan nggak ada yang benar-benar datang duluan atau belakangan. We are not running against the world. Kita sedang berlari melawan rasa takut, keraguan, dan ketidakpercayaan diri kita sendiri.
Yang sering membuat kita lelah bukanlah perjalanan itu sendiri, melainkan pikiran yang terus membandingkan, yang takut gagal, yang terlalu sibuk mendengarkan suara-suara dari luar sampai lupa mendengar suara hati sendiri.
Lalu, kenapa kita terburu-buru?
Apakah karena takut tertinggal? Tapi tertinggal dari siapa? Bukankah setiap orang punya jalannya masing-masing? Ada yang jalannya lurus, ada yang berkelok, bahkan ada yang harus berhenti sejenak sebelum melanjutkan. Dan itu semua tidak apa-apa. Kita tidak pernah terlambat untuk sesuatu yang memang ditakdirkan menjadi milik kita.
Paulo Coelho pernah bilang:
"Your path is only yours. Don't let others convince you that you should be somewhere else."
Kalau sekarang kita merasa belum sampai ke mana-mana, mungkin karena kita sedang menuju tempat yang tepat — dengan waktu yang paling sempurna.
Aku cuma ingin bilang ke kamu, dan ke diriku sendiri juga:
Nikmati prosesmu.
Seperlahan apa pun langkahmu, sebanyak apa pun ragu yang muncul di kepala, tetaplah berjalan. Karena yang penting bukan seberapa cepat kita sampai, tapi bagaimana kita menikmati setiap langkah dalam perjalanan ini. Kita sedang tumbuh, bukan berlomba. Kita sedang belajar, bukan bersaing. Dan selama kita terus melangkah, kita akan sampai — di tempat yang memang untuk kita.
Jadi, apa pun yang sedang kamu perjuangkan sekarang, aku doakan:
Semoga Allah mudahkan.
Semoga setiap langkahmu membawamu lebih dekat ke versi terbaik dari dirimu.
Semoga kamu bisa berdamai dengan waktumu sendiri — tanpa terburu-buru, tanpa takut tertinggal.
Karena sejatinya, kita nggak pernah benar-benar tertinggal.
Kita hanya sedang berjalan di jalur yang memang milik kita.
Komentar
Posting Komentar