Part 12: Persiapan Reuni
Hari-hari menjelang reuni berjalan dengan cepat. Dirly mencoba tetap tenang, namun dalam hati ia merasakan kegelisahan yang sulit dijelaskan. Setiap kali membuka lemari, ia bingung memilih pakaian yang akan dikenakan. “Ah, kenapa aku jadi peduli soal ini?” gumamnya sambil tersenyum kecil. Di sela-sela kesibukannya mengurus kegiatan sosial, pikirannya selalu kembali ke acara reuni itu. Ia teringat kembali pada kenangan masa SMP, saat pertemuan pertamanya dengan Rania dalam lomba olimpiade sains. Wajah penuh semangat dan tatapan percaya diri Rania seakan masih begitu jelas di ingatannya. Malam sebelum hari reuni, Dirly menulis sesuatu di buku catatannya: “Hidup adalah perjalanan bertemu, berpisah, lalu bertemu kembali. Tapi kali ini, aku ingin bertemu bukan sekadar bernostalgia, melainkan menatap masa depan dengan lebih berani.” Selesai menulis, ia menutup bukunya, lalu memandang ke arah cermin. Di sana, ia melihat seorang pemuda yang lebih matang, penuh kesabaran, dan masih setia den...